Minggu, 29 April 2018

BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogeae L.) VARIETAS DOMBA (Laporan Teknik Budidaya Tanaman)







BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogeae L.) VARIETAS DOMBA
(Laporan Teknik Budidaya Tanaman)



Oleh

Kelompok 5
Tanti Khoirunnisa                   (1614131084)
Ria Devita                               (1614131085)
Tia Nur Fitriani                       (1614131086)
Yuni Arda Br Saragih             (1614131087)
Ragil Crysanti                         (1614131090)













JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
A.    Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari Amerika Selatan, diperkirakan dikawasan sekitar Bolivia, Brasil dan Peru. Tanaman kacang tanah telah dibudidayakan sejak tahun 1500 SM, terutama oleh orang Indian di Amerika Selatan (Sumarno 1986).

Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Spermatophyta
Sub Divisi             : Angiospermae
Kelas                     : Dicotyledoneae
Ordo                      : Leguminales
Famil
i                    : Papilionaceae
Genus                    : Arachis
Spesies                  : Arachis hypogeae L.
             (Rukmana, 2007)

Kacang tanah mempunyai dua tipe pertumbuhan yang berbeda yaitu tipe tegak dan menjalar. Tipe tegak lebih disenangi oleh petani karena berumur genjah yaitu 100-120 hari dan saat panen lebih mudah. Sedangkan tipe menjalar berumur panjang yaitu 5-6 bulan dan ginofornya menyebar menurut arah menyebarnya cabang tanaman (Somaatmaja, 1990).

Kacang tanah mempunyai susunan perakaran yang pertama adalah akar tunggang. Akar-akar ini mempunyai akar cabang yang lurus dan berfungsi sebagai alat penyerap hara. Seiring dengan meningkatnya umur tanaman, akar-akar tersebut akan mati. Akar yang masih bertahan hidup akan menjadi akar yang permanen. Pada akar-akar tersebut tumbuh bintil akar yang berisi Rhizhobium japanicum, dan beberapa jenis Rhizhobium lainnya. Bakteri ini dapat mengikat nitrogen di udara yang digunakan untuk pertumbuhan kacang tanah (Sumarno, 1986).

Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Helaian daun terdiri dari empat anak daun dengan tangkai daun agak memanjang (Adisarwanto, 2000).

Bunga berbentuk kupu-kupu berwarna kekuningan dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya 3-6 minggu setelah tanam. Bunga kacang tanah menyerbuk sendiri (self pollination) pada malam hari dan hanya 70%-75% yang membentuk bakal buah polong (ginofor). Bunga mekar bervariasi tergantung pada varietasnya. Berat kacang tanah antara 25-40 gramper 100 biji untuk ukuran kecil sedangkan biji ukuran besar lebih kurang 50 gram per 100 biji (Rukmana, 2007).

Kacang tanah dapat tumbuh diberbagai macam tanah, terutama yang mempunyai adaptasi yang baik. Struktur tanah yang remah dari tanah lapisan atas dapat menyuburkan pertumbuhan dan mempemudah pembentukan polong. Kacang tanah tumbuh dengan baik jika ditanam di lahan ringan (loamy sand, sandy, atau clay) yang cukup mengandung unsur hara (Ca, N, P, K). Tanaman ini menghendaki lahan yang gembur agar perkembangan perakarannya berjalan baik. Ginofornya mudah masuk ke dalam tanah untuk membentuk polong, dan pemanenannya mudah (tidak banyak polong yang hilang atau tertinggal dalam tanah). pH tanah yang baik antara 5,0-6,3. Pada tanah yang sangat asam efisiensi bakteri dalam mengikat unsur N dari udara akan berkurang, sedangkan pada tanah yang terlalu basa, unsur haranya kurang tersedia (Suprapto, 1993).


B.     Penentuan Lokasi Penanaman

Pemilihan lokasi penananaman dilakukan pada 6 September 2017 di Lapangan Terpadu. Kemudian setelah memilih lokasi untuk dapat ditanami maka dilakukan beberapa perlakuan terhadap lahan yang masih banyak ditumbuhi tumbuhan liar serta gulma-gulma. Pertama yaitu dengan mengukur lahan seluas 14 x 6 m2. Kemudian lahan dibagi menjadi 10 bagian sesuai dengan jumlah kelompok yang telah dibagi. Sehingga luas lahan menjadi 2,5 x 2 m2 dengan jarak antar plot sebesar 1 m.


C.    Pengolahan Lahan

Lahan yang sudah terbagi menjadi 10 bagian, kemudian dilakukan pengolahan lahan. Karena lahan tersebut masih ditumbuhi alang-alang dan rumput liar serta gulma lainnya, maka tindakan yang dilakukan adalah membabat, mencangkul, membuang dan mencabuti gulma serta alang-alang tersebut. Kemudian setelah membersihkan lahan, dilakukan pencangkulan lahan, agar tanah menjadi gembur. Kegiatan pengolahan lahan ini berlangsung selama beberapa hari yaitu sejak 7 September 2017 sampai dengan 12 September 2017 hingga lahan siap untuk ditanami.

Setelah lahan dicangkul, kemudian tanah yang ada di lahan diberikan pupuk kandang sebanyak 2 kg. Tujuannya adalah agar tanah menjadi lebih subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman. Kemudian, tanah didiamkan beberapa hari agar tanah dan pupuk kandang dapat menyatu dan dapat dilakukan penanaman.


D.    Penanaman

Penanaman kacang tanah dilakukan pada 27 September 2017 dengan menggunakan benih yang berasal dari biji kacang tanah yang harus dikeluarkan terlebih dahulu dari dalam polong. Benih yang ditanam yaitu benih kacang tanah dari varietas domba. Dalam penanaman kacang tanah, total populasi yang ditanam sebanyak ±50 populasi dalam satu lahan dengan jarak tanam 40 x 25 cm. Pada jarak tanam tersebut, jarak pada tanaman paling pinggir lahan hanya berjarak setengah jarak dari jarak tanam saja yaitu 20 x 12,5 cm. Dalam setiap lubang dimasukkan dua benih kacang tanah.


E.     Perawatan

Setalah dilakukan penanaman, adapun perawatan yang dilakukan dalam budidaya kacang tanah adalah dengan menyirami lahan setiap hari. Agar kebutuhan air tanaman terpenuhi. Kelomok kami melakukan penyiraman setiap hari sampai umur tanaman sekitar ±2 bulan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Untuk penyiraman selanjutnya intensitas penyiraman sudah tidak terlalu sering.
Grafik 1. Banyaknya Penyiraman Dilakukan pada Setiap Minggu

Kemudian perawatan lainnya adalah dengan mencabuti gulma yang berupa gulma teki dan rumput karena gulma ini mengganggu tanaman kacang tanah yang tumbuh karena dapat menyebabkan kompetisi dalam penyerapan unsur hara dan air yang seharusnya diserap oleh tanaman kacang tanah. Pada minggu ke-2 sampai minggu ke-5, intensitas penyiangan cukup besar(sering) dikarenakan masih tersedia banyak hara dan umur tanaman masih muda serta ukuranya belum bisa menekan pertumbuhan gulma. Pada 25 Oktober 2017, lahan atau sela tanaman kacang tanah di tutupi dengan jerami atau bekas tanaman kering sebagai mulsa untuk menekan pertumbuhan gulma. Hal tersebut berdampak positif bagi tanaman kaang tanah dan menekan pertumbuhan gulma dan penyiangan sudah tidak terlalu sering dilakukan. Selain penyiangan dan penyiraman, dilakukan juga penyemprotan insektisida pada awal pertanaman, yaitu sekitar satu bulan setelah tanam.

Grafik 2. Banyaknya Penyiangan Gulma Dilakukan pada Setiap Minggu


F.     Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tinggi tanaman dan jumlah daun serta kelangsungan hidup tanaman. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kacang tanah secara berkala yaitu seminggu sekali selama kurang lebih satu bulan.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu, yaitu pada 18 dan 20 Oktober 2017 dilakukan pendandaan sampel pada tanaman kacang tanah. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara pengundian, lalu ditentukan lima tanaman kacang tanah sebagai sampel yang nantinya akan diamati. Kemudian sampel ditandai dengan menggunakan kertas yang menandakan sampel satu sampai lima yang dimasukkan ke dalam plastik dan diikatkan pada setiap sampel.

Pada 21 Oktober, hampir seluruh tanaman kacang sudah berbunga. Bunga pada tanaman kacang tanah berwarna kuning jingga. Pada 25 Oktober 2017 dilakukan pengamatan untuk pertama kalinya pada tanaman kacang. Pengamatan yang dilakukan adalah dengan mengukur tinggi tanaman dan jumlah daun serta jumlah bunga yang tumbuh. Setelah dilakukan pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 1. Pengamatan Pertumbuhan Kacang Tanah
Sampel
Keterangan
Pengukuran
25 Okt (25 hari )
3 Nov (37 hari)
10 Nov (45 hari)
20 Nov (55 hari)
24 Nov (59 hari)
1
Tinggi (cm)
19
25
38
61
72
Jumlah daun (helai)
76
79
80
83
86
Bunga
21
-
-
-
-
2
Tinggi (cm)
22
25
35
58
66
Jumlah daun (helai)
66
68
70
73
76

Bunga
24




3
Tinggi (cm)
28
31
40
68
74
Jumlah daun (helai)
70
75
79
82
85
Bunga
28
-
-
-
-
4
Tinggi (cm)
23
28
40
63
70
Jumlah daun (helai)
49
56
58
62
64
Bunga
12
-
-
-
-
5
Tinggi (cm)
22
30
43
60
68
Jumlah daun (helai)
58
60
62
64
66
Bunga
18
-
-
-
-











Dari hasil pengamatan didapatkan beberapa data sebagai berikut:





G.    Pemupukan

Dalam budidaya kacang tanah diperlukan tindakan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan maksimal dan untuk meningkatkan produksi kacang tanah yang nantinya akan dihasilkan. Pemupukan kacang tanah menggunakan pupuk Urea, SP36, dan KCl. Adapun takaran yang yang diberikan dalam satu lahan seluas 2,5x2 m2 adalah Urea sebanyak 50 gram, SP36 sebanyak 75 gram, dan KCl sebanyak 50 gram. Dalam proses pemupukan takaran untuk pupuk urea yang diberikan adalah setengah dari takaran yang telah ditentukan. Artinya dalam proses pemupukan ini urea yang diberikan hanya 25 gram saja. Sedangkan untuk SP36 dan KCl satu takaran penuh.

Pemupukan pertama dilakukan dengan cara mencampurkan ketiga jenis pupuk tersebut agar semuanya tercampur merata dan agar proses pemupukan dapat lebih mudah dan efisien. Pemupukan dilakukan dengan cara membuat garis dan mengeduk tanah dekat tanaman kacang  pada setiap barisan tanaman. Setelah itu, pupuk ditaburkan dalam garis tersebut dan kemudian pupuk yang telah ditaburkan ditutup kembali dengan tanah. Kegiatan pemupukan ini dilakukan saat tanaman berumur 16 hari yaitu pada 12 Oktober 2017.

Kemudian pada 1 November 2017 dilakukan pemupukan kedua dengan menggunakan setengah dosis pupuk urea yang masih tersisa dari proses pemupukan yang pertama. Tujuannya adalah agar polong yang dihasilkan nantinya bagus dan nitrogen dalam tanah tetap tersedia. Hal tersebut disebabkan oleh sifat nitrogen yang mudah hilang dan terurai menjadi unsur pembentuknya.









DAFTAR PUSTAKA



Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana. 2007. Budidaya Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Somaatmadja. 1990. Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Penerbit Sinar Baru, Bandung.

Suprapto. 1993. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.





















LAMPIRAN




       
Pembagian Lahan 10 Plot 6 Sep 17                Pengolahan Lahan 9 Sep 17

     
Pengolahan Lahan 12 Sep 17                          Lahan Siap Tanam 20 Sep 17

         
Penanaman Benih 27 Sep 17                          Tanaman Tumbuh 100% 3 Okt 17

      
Penyiraman Tanaman 5 Okt 17                       Penyiangan Gulma 5 Okt 17

     Tanaman Umur 1,5 Minggu (6 Okt 17)       Tanaman Umur 1,5 Minggu (6 Okt 17)

    
Tanaman Umur 2 Minggu (10 Okt 17)           Tanaman Umur 1 Bulan (26 Okt 17)



           
Tanaman Umur 1,5 Bulan (10 Nov 17)          Tanaman Umur 2 Bulan (25 Nov 17)

             
Penandaan 5 Sampel (20 Okt 17)       Tanaman >50% Berbunga (20 Okt 17)

             
Pengamatan Tinggi Batang Tanaman             Pengamatan Jumlah Daun Tanaman
           
Pengamatan Jumlah Bunga Tanaman             Tanaman yang Dicabut 29 Nov 17

       
Biji Dan Polong Kacang Tanah                      Tanaman yang Sudah Dicabut


      
Tanaman Terserang Kepik Pengisap Pucuk    Tanaman Terserang Hama

      
Tanaman Terserang Kepik Pengisap Pucuk    Tanaman Terserang Hama

      

Tanaman Terserang Gulma Teki-Tekian         Tanaman Terserang Gulma Rumput