KEADAAN PROVINSI LAMPUNG SEBAGAI WILAYAH KERJA
PENYULUHAN DINAS PERKEBUNAN DAN PERTANIAN PROVINSI LAMPUNG
(Tugas Responsi Dasar-Dasar Penyuluhan Komunikasi Pertanian)
Oleh
Kelompok 9
Wulan Kharizzaprina 1614131032
Zakiyah Noor Balqis 1614131061
Tia Nur Fitriani 1614131086
Soraya Alaini 1614131110
Sirilus Gatya P. 1654131004
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Program penyuluhan pertanian merupakan rencana
yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat
pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian yang
disusun setiap tahun membuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan
memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan
pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat
kinerja seorang penyuluh adalah sejauh mana kegiatan penyuluhan yang dijalankannya ditunjang dengan ketersediaan
sarana/prasarana yang memadai. Melemahnya kemampuan penyuluh selain disebabkan
oleh faktor pengkotakan dalam kelembagaan penyuluhan, juga disebabkan oleh kurangnya
fasilitas penyuluh untuk
menjangkau petani. Upaya-upaya
perubahan usaha tani yang disampaikan oleh penyuluh kepada petani sangat
bergantung pada ketersediaan sarana
produksi dan peralatan (baru) dalam bentuk jumlah,mutu dan waktu yang tepat. Jika sarana ini tersedia, maka keberhasilan penyuluh akan
tercapai.
1.2
Tujuan
Tujuan dilakukannya turun lapang ini adalah
sebagai berikut:
1.
Mengetahui aspek fisik Dinas
Perkebunan dan Peternakan
2.
Mengetahui aspek geografis
(batas wilayah kerja) Dinas Perkebunan dan Peternakan
3.
Mengetahui aspek demografi
Dinas perkebunan dan Peternakan.
4.
Mengetahui aspek sosial Dinas
Perkebunan dan Peternakan.
5.
Mengetahui aspek psikografis
Dinas Perkebunan dan Peternakan.
6.
Mengetahui aspek behavioristik
Dinas Perkebunan dan Peternakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Karakteristik Internal
Penyuluh
Sumardjo (1999)
membagi faktor internal
seperti : tingkat
kekosmopolitan, pengalaman bekerja sebagai penyuluh, motivasi, persepsi,
kesehatan dan karakteristik sosial
ekonomi. Karakteristik individu
merupakan sifat yang
dimiliki seseorang yang
berhubungan dengan aspek kehidupan dan lingkungannya. Beberapa faktor
kararakteristik individu
yang mempengaruhi proses
belajar yaitu :
umur, jenis kelamin,
kesehatan, sikap mental,
kematangan mental, kematangan fisik, dan bakat. Karakteristik individu
yang dapat membentuk
kompetensi dan menciptakan
kinerja yang baik adalah (1) motif individu, (2) ciri-ciri fisik, (3) konsep
diri, (4) pengetahuan, dan (5) kemampuan teknis.
2.2
Karakteristik Eksternal
Penyuluh
Sumardjo (1999)
mengatakan selain faktor
internal, faktor eksternal
juga mempengaruhi kesiapan
penyuluh dalam mendukung
pertanian yang berkelanjutan. Menurutnya, faktor eksternal
tersebut meliputi; dukungan kelembagaan penyuluhan, 17 sistem nilai,
sarana informasi/inovasi terjangkau,
potensi lahan dan
dukungan lembaga pelayanan.Untuk meningkatkan kinerja penyuluh pertanian
di lapangan perlu dukungan dan
partisipasi aktif dari
pemerintah daerah dan
pemangku kepentingan lainnya khususnya dalam pembiayaan,
sarana dan prasarana.
Dengan ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai, maka keberadaan dan peran aktif penyuluh akan
semakin terlihat di lapangan.
2.3
Lingkup Penyuluhan Pertanian
Lingkup kegiatan
penyuluh sebagai agen pembaruan dalam 7 (tujuh) kegiatan pokok, yaitu:
1.
Penyadaran,
yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang
“keberadaannya”, baik keberadaannya sebagai individu dan anggota masya-rakat,
maupun kondisi lingkungannya yang menyangkut lingkungan fisik/teknis,
sosial-budaya, ekonomi, dan politik.
Proses penyadaransepertiitulah yang dimaksudkanolehFreiresebagaitugasutamadarisetiapkegiatanpendidikan, termasuk di dalamnyapenyuluhan.
Proses penyadaransepertiitulah yang dimaksudkanolehFreiresebagaitugasutamadarisetiapkegiatanpendidikan, termasuk di dalamnyapenyuluhan.
2.
Menunjukkan
adanya masalah, yaitu kondisi yang tidak diinginkan yang kaitannya dengan:
keadaan sumberdaya (alam, manusia, sarana-prasarana, kelembagaan, buda-ya, dan
aksesibilitas), lingkungan fisik/teknis, sosial-budaya dan politis
Termasuk dalam upaya menunjukkan masalah tersebut, adalah faktor-faktor penyebab terjadinya masalah, terutama yang menyangkut kelemhan internal dan ancaman eksternalnya.
Termasuk dalam upaya menunjukkan masalah tersebut, adalah faktor-faktor penyebab terjadinya masalah, terutama yang menyangkut kelemhan internal dan ancaman eksternalnya.
3.
Membantupemecahanmasalah,
sejakanalisisakar-masalah, analisisalternatifpeme-cahanmasalah,
sertapilihanalternatippemecahanterbaik yang dapatdilakukan se-suaidengankondisi
internal (kekuatan, kelemahan) maupunkondisieklsternal (pelu-angdanancaman)
yang dihadapi.
4.
Menunjukkanpentingnyaperubahan, yang
sedangdanakanterjadi di lingkungannya, baiklingkunganorganisasidanmasyarakat
(lokal,nasional, regional dan global)
5.
Karenakondisilingkungan (internal
daneksternal) terusmengalamiperubahan yang semakincepat,
makamasyarakatjugaharusdisiapkanuntukmengantisipasiperubah-an-perubahantersebutmelalukegiatan
“perubahan yang terencana”
6.
Melakukanpengujiandandemonstrasi,
sebagaibagiandanimplementasiperubahanterencana yang
berhasildirumuskan.Kegiatanuji-cobadandemonstrasiinisangatdiperlukan,
karenatidaksemuainovasiselalucocok (secara: teknis, ekonomis, sosial-budaya,
danpolitik/kebijakan) dengankondisimasyarakatnya. Di sampingitu,
uji-cobajugadiperlukanuntukmemperolehgambarantentangberagamalternatip yang
paling “bermanfaat” denganresikoataukorbanan yang terkecil.
7.
Memproduksidanpublikasiinformasi, baik
yang berasdaldari “luar” (penelitian, kebijakan, produsen/pelakubisnis, dll)
maupun yang berasaldaridalam (pengalaman, indegenuous technology,
maupunkearifantradisionaldannilai-nilaiadat yang lain). Sesuaidenganperkembanganteknologi,
produkdan media publikasi yang digunakanperludisesuaikandengankarakteristik
(calon) penerimamanfaatpenyuluhannya
8.
Melaksanakanpemberdayaan/penguatankapasitas.
Yang dimaksuddenganpemberdayaandisiniadalahpemberiankesempatankepadakelompokgrassrootuntukbersuaradanmenentukansendiripilihan-pilihannya (voice and choice) kaitannyadengan: aksesibilitasinformasi, keterlibatandalampemenuhankebutuhansertapartisipasidalamkeseluruhan proses pembangunan, bertanggung-gugat (akuntabilitaspublik), danpenguatankapasitaslokal.Sedang yang dimaksuddenganpenguatankapasitas, menyangkutpenguatankapasitasindiividu, kelembagaan-lokal, masyarakat, sertapengembnanganjejaringdankemitraan-kerja (A.W. van den Ban dan H.S. Hawkins, 1999).
Yang dimaksuddenganpemberdayaandisiniadalahpemberiankesempatankepadakelompokgrassrootuntukbersuaradanmenentukansendiripilihan-pilihannya (voice and choice) kaitannyadengan: aksesibilitasinformasi, keterlibatandalampemenuhankebutuhansertapartisipasidalamkeseluruhan proses pembangunan, bertanggung-gugat (akuntabilitaspublik), danpenguatankapasitaslokal.Sedang yang dimaksuddenganpenguatankapasitas, menyangkutpenguatankapasitasindiividu, kelembagaan-lokal, masyarakat, sertapengembnanganjejaringdankemitraan-kerja (A.W. van den Ban dan H.S. Hawkins, 1999).
III. PEMBAHASAN
3.1 Aspek Fisik
Sarana dan prasarana Dinas
Perkebunan dan Peternakan Lampung antara lain meja, kursi, proyektor, ATK,
kendaraan, gedung, fasilitas laboratorium, alat-alat elektronik, dll. Secara
umum, sarana dan prasarana yang dimiliki sudah lengkap. Namun, terdapat
beberapa yang rusak, antara lain meja dan kursi. Hal itu dikarenakan setelah
adanya penyatuan antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Dinas
Perkebunan, maka sarana dan prasarana tersebut sering dipindah tempatkan.
3.2 Aspek
Geografis
Dinas Perkebunan dan Peternakan
Lampung beralamat di Jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam Nomor 52, Labuhan Ratu,
Kedaton, Bandar Lampung.
Untuk wilayah kerja dinas yaitu
mencakup seluruh Provinsi Lampung yang dibagi menjadi bidang bidang di tiap
kabupatennya. Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di
antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS.
Perbatasan Lampung dengan daerah
lain bisa dilihat dari barat, timur, utara dan selatan. Di sebelah barat
berbatasan dengan Samudera Hindia, di sebelah timur dengan Laut Jawa, di
sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan, dan di sebelah
selatan berbatasan dengan Selat Sunda. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah
Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya:
Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau
Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga
Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung
Barat.
Keadaan alam Lampung, di sebelah
barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit
sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah
merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di
sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.
3.3 Aspek Demografis
Jumlah penduduk Provinsi Lampung pada Tahun 2015 adalah sebesar 8.109.601jiwa,
yang terdiri dari jumlah penduduk Laki-laki sebesar 4.161.543 jiwa, dan
penduduk perempuan sebesar 3.948.058jiwa, yang berarti jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan.
Bila di lihat dari besaran agama yang paling banyak di anut, sebagain besar
penduduk provinsi Lampung memeluk agama
Islam, yang berikutnya adalah Agama Kristen, Katolik dan Hindu. Agama Islam
menjadi mayoritas di semua kabupaten dan
kota, sedangkan Agama Kristen dengan jumlah besar di Provinsi ini ada di Kota
Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Tengah, Agama Hindu dengan populasi besar
berada di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan. Berikut
data di sajikan dalam bentuk tabel untuk setiap kota dan kabupaten di provinsi
dimaksud.
Dalam pengambilan data dimaksud, dari total jumlah penduduk yang didata, di
temukan data yang tidak terjawab sebesar
3.442 Jiwa dan tidak ditanyakan sebesar 17.017 jiwa, dan lainnya sebesar
664 jiwa. Maka ketiga jumlah itu jika ditambahkan dengan jumlah penduduk yang
terdata pada tabel, yang ditemukan adalah jumlah total penduduk dalam provinsi
di maksud. Adapun pada kolom jumlah dalam
tabel, untuk sub jumlah pada tiap
kabupaten dan kota, adalah penjumlahan dari besaran yang ada pada kolom-kolom
Agama di sampingnya, sedangkan selisih kurang dari jumlah tersebut adalah
mereka yang masuk pada kategori data tidak terjawab dan tidak terdata seta
lain-lain.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Tiap Agama
Kota/Kabupaten
|
Islam
|
Kristen
|
Katolik
|
Hindu
|
Budha
|
K H C
|
Jumlah
|
Lampung Barat
|
412,683
|
2,751
|
532
|
1,760
|
173
|
0
|
419,037
|
Tanggamus
|
530,331
|
1,560
|
2,492
|
772
|
387
|
26
|
536,613
|
Lampung Selatan
|
873,654
|
12,829
|
5,598
|
15,014
|
1,116
|
34
|
912,490
|
Lampung Timur
|
913,200
|
13,247
|
5,909
|
16,513
|
2,236
|
49
|
951,639
|
Lampung Tengah
|
1,093,801
|
15,815
|
14,715
|
40,379
|
1,818
|
54
|
1,170,717
|
Lampung Utara
|
570,594
|
6,160
|
3,989
|
2,416
|
662
|
33
|
584,277
|
Way Kanan
|
386,262
|
4,265
|
3,169
|
11,784
|
200
|
6
|
406,123
|
Tulangbawang
|
375,274
|
7,847
|
2,724
|
10,686
|
357
|
19
|
397,906
|
Pesawaran
|
389,577
|
3,618
|
2,183
|
359
|
1,467
|
8
|
398,848
|
Pringsewu
|
350,297
|
2,875
|
7,316
|
2,561
|
599
|
21
|
365,369
|
Mesuji
|
178,733
|
2,599
|
658
|
4,742
|
192
|
3
|
187,407
|
Tulangbawang Barat
|
238,659
|
6,601
|
1,969
|
3,015
|
311
|
11
|
250,707
|
Kota Bandar Lampung
|
816,807
|
31,345
|
14,049
|
3,111
|
13,016
|
326
|
881,801
|
Kota Metro
|
134,911
|
3,743
|
3,711
|
400
|
1,588
|
6
|
145,471
|
Provinsi Lampung
|
7,264,783
|
115,255
|
69,014
|
113,512
|
24,122
|
596
|
7,608,405
|
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik RI
** K H C = Khong Hu Chu
3.4 Aspek Sosial
Tingkat pendidikan masyarakat Provinsi Lampung menurut Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah atau Bappeda sekitar 62,7 persen dari 7,4 juta jiwa warga
Lampung tidak lulus atau hanya lulus sekolah dasar. 62,7 persen tersebut
terdiri atas 33,2 persen tidak lulus SD dan 29,5 persen yang lulus SD. Sisanya,
sekitar 18,8 persen lulusan SMP, 14,9 persen lulusan SMA, dan 4,3 persen
lulusan sarjana Strata Satu (S-1).
Provinsi Lampung memiliki beragam pekerjaan yang dikerjakan oleh masyarat.
Pekerjaannya yaitu ABRI, pegawai, guru, wiraswasta, jasa, dan pertanian.
3.5 Aspek Psikografis
Masyarakat Provinsi Lampung memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup di
kota cenderung individualistik daripada di wilayah pedesaan di Lampung. Warga
suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam
ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Gaya hidup
di daerah perkotaan di Bandar Lampung dan di daerah pedasaan di Lampung sangat
berbeda, mulai dari kegiatan di pagi hari. Keadaan di pedesaan cenderung lebih
tenang daripada di daerah perkotaan di Bandar Lampung.
3.6 Aspek Behavioristik
Dengan dilakukannya penyuluhan dari dinas terhadap masyarakat terjadi
perubahan perubahan pada masyarakat. Respon respon yang ada di masyarakat
beragam. Respon masyarakat baik dan langsung mengikuti hal hal yang telah
disampaikan oleh penyuluh tetapi ada masyarakat yang responnya kurang baik
karena ada sebagian dari masyarakat yang hanya ingin mendapatkan bantuan
setelah diberi penyuluhan. Setelah diberi bantuan oleh pemerintah mereka tidak
bertanggung jawab atas apa yang telah mereka terima.
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan
dari turun lapang ini adalah sebagai berikut:
1. Sarana dan prasarana
dinas berupa meja, kursi, proyektor, ATK, kendaraan, gedung, fasilitas
laboratorium, alat-alat elektronik, dll. Keadaannya terdapat beberapa yang
rusak, antara lain meja dan kursi yang sering dipindah tempatkan.
2.
Alamat Dinas Perkebunan Dan
Peternakan di Jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam Nomor 52, Labuhan Ratu,
Kedaton, Bandar Lampung. Dimana Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km²
dan terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS dan berbatasan
denganSamudera Hindia, Laut Jawa, provinsi Sumatera Selatan, danSelat Sunda.
3.
Jumlah penduduk Provinsi
Lampung (2015) sebesar 8.109.601 jiwa ( Laki-laki 4.161.543 dan perempuan
3.948.058 jiwa) dan di lihat dari
besaran agama yang paling banyak di anut, sebagain besar penduduk provinsi
Lampung memeluk agama Islam, yang
berikutnya adalah Agama Kristen, Katolik dan Hindu.
4.
Tingkat pendidikan masyarakat
Provinsi Lampung masih sangat rendah dan sebanyak 62,7 % : dimana 33,2 % tidak
lulus SD dan 29,5 % lulus SD dengan bekerja sebagai ABRI, pegawai, guru,
wiraswasta, jasa, dan pertanian.
5.
Gaya hidup di kota cenderung
individualistik daripada di wilayah pedesaan di Lampung dan masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang
lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat
pedesaan lainnya.
6. Respon masyarakat
baik dan langsung mengikuti hal hal yang telah disampaikan oleh penyuluh tetapi
ada masyarakat yang responnya kurang baik (hanya ingin mendapatkan bantuan
setelah diberi penyuluhan).
DAFTAR PUSTAKA
Soemardjo.1999. Fungsi-fungsi penyuluhan.Jakarta
:BumiAksara.
A.W. van den Ban dan H.S. Hawkins.
1999. Penyuluhan Pertanian. Draf Revitalisasi Penyuluhan Pertanian 2005.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
LAMPIRAN
Gambar Saat Turun Lapang
di Dinas Perkebunan dan Peternakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar