FILSAFAT DAN PRINSIP PENYULUHAN
(Tugas
Responsi Dasar-Dasar Penyuluhan Komunikasi Pertanian)
Kelompok
9
Wulan
Kharizzaprina 1614131032
Zakiyah
Noor Balqis 1614131061
Tia
Nur Fitriani 1614131086
Soraya
Alaini 1614131110
Sirilus
Gatya P. 1654131004
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penyuluhan pada dasarnya adalah pendidikan dimana target/sasarannya yaitu
para petani/peternak harus mengalami perubahan perilaku, dari mulai aspek yang
bersifat kognitif, afektif dan akhirnya psikomotorik. Tentang hal ini, diakui
bahwa, penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku melalui pendidikan akan
memakan waktu lebih lama, tetapi perubahan perilaku yang terjadi akan
berlangsung lebih kekal. Sebaliknya, meskipun perubahan perilaku melalui
pemaksaan dapat lebih cepat dan mudah dilakukan, tetapi perubahan perilaku
tersebut akan segera hilang, manakala faktor pemaksanya sudah dihentikan. Oleh
karena itu penyuluhan merupakan investasi untuk masa depan. Hasil dari
penyuluhan tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat terlebih lagi jika
tujuan utama suatu program penyuluhan adalah terjadinya adopsi suatu iknovasi
yang ditawarkan atau terjadinya perubahan perilaku sasaran, tentu akan
membutuhkan waktu yang relatif lama.
Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi
informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat
sehingga bisa membuat keputusan yang benar. Penyuluh pertanian adalah orang
yang berperan dalam memberdayakan petani sebagai pelaku utama agribisnis agar
mereka mampu mengembangkan usahataninya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya
lokal yang mereka miliki. Penyuluhan dengan sengaja menggunakan komunikasi
informasi untuk membantu manusia membentuk pendapat dan mengambil keputusan
yang benar. Kegiatan penyuluhan diperlukan suatu metode, teknik dan media yang
tepat agar apa yang dsampaikan kepada petani dapat tercapai.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya turun lapang ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui gambaran umum puskesmas
2.
Mengetahui program penyuluhan yang ada di
3.
Mengetahui sasaran penyuluhan
4.
Mengetahui kendala yang dihadapi saat penyuluhan
serta manfaat dari penyuluhan tersebut
5.
Mengetahui cara penyuluhan yang digunakan
6.
Mengetahui sarana yang digunakan untuk penyuluhan
7.
Mengetahui respon masyarakat terhadap penyuluhan
yang telah dilakukan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Penyuluhan
Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari
system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud
perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005).
Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa.
Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa penyuluhan
merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara
sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa
membuat keputusan yang benar.
a. Ban (1990)
Penyuluhan
merupakan sebuah intervensi sosial yang melibatkan penggunaan komunikasi
informasi secara sadar untuk membantu masyarakat membentuk pendapat mereka
sendiri dan mengambil keputusan dengan baik .
b. Margono Slamet (2000)
Menegaskan bahwa inti
dari kegiatan penyuluhan adalah untuk memberdayakan masyarakat.Memberdayakan
berarti memberi daya kepada yang tidak berdaya dan atau mengembangkan daya yang
sudah dimiliki menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat yang bersangkutan.
Margono Slamet (2000) menekankan esensi penyuluhan sebagai kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang telah mulai lazim digunakan oleh banyak pihak
sejak Program Pengentasan Kemiskinan pada awal dasawarsa 1990-an. Penyuluhan pembangunan sebagai proses pemberdayaan
masyarakat, memiliki tujuan utama yang tidak terbatas pada terciptanya “better-farming,
better business, dan better living, tetapi untuk memfasilitasi
masyarakat (sasaran) untuk mengadopsi strategi produksi dan pemasaran agar
mempercepat terjadinya perubahan-perubahan kondisi sosial, politik dan ekonomi
sehingga mereka dapat (dalam jangka panjang) meningkatkan taraf hidup
pribadi dan masyarakatnya.
c. Mardikanto (1987)
Penyuluhan sebagai
proses komunikasi pembangunan, penyuluhan tidak sekadar upaya untuk
menyampaikan pesan-pesan pembangunan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah
untuk menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
d. Menurut Slamet (1994)
Istilah penyuluhan
pada awal kegiatannya disebut dan dikenal sebagai Agricultural Extension.
Dengan pengembangan penggunaannya di bidang-bidang lain, maka sebutannya
berubah menjadi Extension Education dan Develoment Communication. Meskipun
antara ketiga istilah tersebut terdapat perbedaan, namun pada dasarnya mengacu
pada disiplin ilmu yang sama.
e. Menurut Sapoetro (Mardikanto, 1992)
Kunci pentingnya
penyuluhan di dalam proses pembangunan didasari oleh kenyataan bahwa pelaksana
utama pembangunan adalah masyarakat kecil yang umumnya termasuk golongan
ekonomi lemah, baik lemah dalam permodalan, pengetahuan, dan keterampilannya,
maupun lemah dalam hal peralatan dan teknologi yang diterapkan. Disamping itu, mereka juga seringkali lemah dalam hal
semangatnya untuk maju dalam mencapai kehidupan yang lebih baik.
f. Menurut Slamet dalam Mardikanto (1993)
Tujuan yang
sebenarnya dari penyuluhan adalah terjadinya perubahan perilaku sasaran nya.
Hal ini merupakan perwujudan dari : pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung dengan indera manusia.
Dengan demikian, penyuluhan dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku
(pengetahuan, sikap, dan keterampilan) di kalangan masyarakat agar mereka tahu,
mau, mampu melaksanakan perubahan-perubahan demi tercapainya peningkatan
produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraan keluarga/masyarakat
yang ingin dicapai.
g. Wiriaatmadja (1973)
Yang menyatakan bahwa
penyuluhan merupakan sistim pendidikan di luar sekolah, dimana mereka belajar
sambil berbuat untuk menjadi tahu, mau, dan mampu/bisa menyelesaikan sendiri
masalah yang dihadapi secara baik, menguntungkan dan memuaskan. Jadi penyuluhan adalah suatu bentuk pendidikan yang
cara, bahan, dan sarananya disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan, dan
kepentingan sararan. Karena sifatnya yang demikian maka penyuluhan biasa juga
disebut pendidikan non formal.
h. Rahmat Pambudi
Pada awal 1996
mulai melontarkan pentingnya istilah pengganti penyuluhan, dan untuk itu dia
menawarkan penggu-naan istilah transfer teknologi sebagaimana yang digunakan
oleh Lionberger dan Gwin (1982). Pada tahun 1998, Mardikanto mena-warkan
penggunaan istilah edfikasi, yang merupakan akronim dari fungsi-fungsi
penyuluhan yang meliputi: edukasi, diseminasi inovasi, fasilitasi, konsultasi,
supervisi, pemantauan dan evaluasi. Meskipun tidak ada keinginan untuk
mengganti istilah penyuluhan, Margono Slamet pada kesempatan seminar penyuluhan
pembangunan (2000) menekankan esensi penyuluhan sebagai kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang telah mulai lazim digunakan oleh banyak pihak sejak Program
Pengentasan Kemiskinan pada dasawarsa 1990-an ( Cangara H, 2006)
2.2 Hubungan
Penyuluhan dengan Sasarannya
Hubungan penyuluhan kesasarannya, metode penyuluhan dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
a
Komunikasi langsung, baik melalui percakapan tatap
muka atau lewat media tertentu (telepon, faksimili) yang memungkinkan
penyuluhan dapat berkomunikasi secara langsung (memperoleh respons) dari
sasarannya dalam waktu yang relatif singkat.
b
Komunikasi tak langsung, baik lewat perantara orang
lain, lewat surat atau media yang lain yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima
respon dari sasarannya dalam waktu yang relatif singkat (Mardikanto, 1994).
Berbagai pengamatan menunjukkan bahwa penyuluhan baik Penyuluhan
Pertanian Spesialis (PPS) maupun Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) belum
mendapatkan informasi hasil penelitian yang mereka perlukan secara
kesinambungan. PPS yang sebagian dari tugasnya diharuskan untuk melatih PPL
secara teratur merasakan kurangnya informasi hasil penelitian untuk mendukung
kegiatan itu yang akhirnya berlanjut kepada kurang efektifnya latihan dan
kunjungan PPL ke petani. Penelitian sering pula dinilai kurang efektif karena
tidak langsung berkaitan dengan masalah lapangan yang dihadapi oleh petani dan
penyuluh. Peneliti kurang menerima umpan balik yang mereka perlukan untuk
menyusun program penelitian, kondisi ini secara jelas memperlihatkan belum
memadainya keterkaitan antara penelitian dan penyuluhan (Anonim, 1992).
Didalam kenyataannya, kualifikasi penyuluhan tidak cukup hanya dengan
memenuhi persyaratan keterampilan sikap dan pengetahuan saja, tetapi keadaan
atau latar belakang sosial budaya, bahasa, agama, kebiasaan-kebiasaan.
Seringkali justru lebih banyak menentukan keberhasilan penyuluhan yang
dilakukan. Karena itu penyuluhan yang baik, sejauh mungkin harus memiliki latar
belakang sosial budaya yang sesuai dengan keadaan seorang penyuluh akan
bertugas di wilayah kerja yang memiliki kesenjangan sosial budaya yang telah
dimilikinya (Mardikanto, 1994).
2.3 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari
program kesehatan anak usia sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang
berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi
2 subkelompok yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
a. Tujuan UKS
Tujuan umum yaitu meningkatkan kemampuan perilaku hidup
bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal.
Tujuan khusus memupuk kebiasaan
perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa, yang
mencakup :
1.
Memiliki pengetahuan,
sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta
berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan
agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sehat fisik, mental maupun sosial.
3. Memiliki daya hayat dan daya
tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA (Depkes RI..2001.Hal.
7-13).
2.4 Pengertian Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS)
Pengertian UKGS menurut Depkes RI
(1996) adalah bagian integral dari usaha kesehatan sekolah (UKS) yang
melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para
siswa terutama siswa sekolah dasar (SD) dalam kurun waktu tertentu,
dilaksanakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket
standart dan paket optimal (Dep. Kes. R. I., 1996).
2.5
Definisi Tuberculosis
Tuberculosis merupakan penyakit
infeksi bakteri menahun pada paru yang disebabkan oleh Mycobakterium
tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang ditularkan melalui udara yang
ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium tuberculosis
merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru / berbagai organ tubuh
lainnya yang bertekanan parsial tinggi. Penyakit tuberculosis ini biasanya
menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh termasuk
meninges, ginjal, tulang, nodus limfe. Infeksi awal biasanya terjadi 2-10
minggu setelah pemajanan. Individu kemudian dapat mengalami penyakit aktif
karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun (Smeltzer and Bare,2002),
2.6
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang
sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah
tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat
bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Kesehatan
lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat (Soemirat, 2011.).
2.7 Pengertian KB
KB
adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."Keluarga Berencana adalah
usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Untuk dapat
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah
ataupun menunda kehamilan (Dep. Kes. R. I.,
1996).
DAFTAR
PUSTAKA
Bayer, et al. 1999. Pertanian Masa Depan. Bandung:Kanisius.
Departemen Kesehatan., 1996. Pedoman
Pelaksanaan Kesehatan Gigi Sekolah. Jakarta: Direktoral Jenderal Pelayanan
Medik
Depkes RI. 2001.Pedoman, Modul dan Materi Pelatihan ”Dokter Kecil” .Jakarta..Hal. 7-13.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta
:Bumi Aksara.
Mardikanto, Totok. 1994. Persiapan dan Pelaksanaan Penyuluhan
Pertanian. Surakarta:Sebelas Maret University Press.
Mardikanto, Totok. 1994. Dasar-dasar Teori Penyuluhan Pertanian.
Surakarta: UNS Press.
Mardikanto, Totok. 1994. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.
Mardikanto, Totok. 1991. Komunikasi
Pembangunan. . Surakarta :UNS Press.
Smeltzer
and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Soehardiyono, L. 1992. Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh
Pertanian. Jakarta: Erlangga..
Soekartawi. 1992. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. .
Jakarta:UI Press.
Soemirat,
Juli . 2011. Kesehatan Lingkungan. . Jakarta: Penerbit Gadjah Mada University
Press.
Van den Ban, A.W dan
Hawkins, H.S. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogjakarta: Kanisius.
Casino in Columbus, OH - Mapyro
BalasHapusCasino in Columbus, OH. 의왕 출장안마 3121 N 부산광역 출장마사지 Franklin St. 6382. Directions · (216) 541-8000. Call 세종특별자치 출장샵 Now · Full Time (614) 556-8000. Call Now 사천 출장마사지 · Full Time (614) 556-8000. 충청남도 출장마사지 Rating: 5 · 1 review · Price range: $$