PERBANDINGAN
BAJAK SINGKAL DAN BAJAK PUTAR
(Tugas Syarat UAS Mekanisasi Pertanian)
Oleh
Wulan Kharizzaprina 1614131032
Wan Aplilia Shifa Ahmad 1614131051
Sindi Kartikasari 1614131083
Tanti Khoirunnisa 1614131084
Tia Nur Fitriani 1614131086
Tri Wigati 1614131096
Soraya Alaini 1614131110
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pertanian di
Indonesia membutuhkan beberapa teknik pertanian dan cara budidaya tertentu
dengan menggunakan bantuan beberapa jenis alat-alat pertanian, mulai dari tahap
persiapan sampai dengan panen dan pengolahan hasil pertanian tersebut.
Alat pertanian
sangat dibutuhkan dalam kegiatan budidaya. Karena dengan adanya alat tersebut
maka budidaya tanaman akan lebih efektif dan efisien. Alat-alat pertanian akan
mempermudah petani dalam pengelolaan lahan, perawatan tanaman, pemanenan, dan
pengolahan hasil pertanian dengan tujuan tertentu dimana untuk mendapat
beberapa manfaat dan keuntungan tertentu agar mendapatkan keuntungan yang lebih
besar.
Alat pertanian
yang sangat berperan penting salah satunya yaitu bajak yang berperan sebagai
pengolah lahan (tanah) agar siap ditanami benih atau pun bibit tanaman yang
ingin dibudidayakan. Bajak itu sendiri memiliki beberapa jenis yang memiliki
kegunaan dan keuntungan tertentu dalam penggunaannya. Terdapat bajak yang tepat
untuk sayuran, tanaman perkebunan, dan tanaman lain dengan skala tertentu.
Pengetahuan
dasar mengenai bajak dan jenis-jenis bajak sangat penting diketahui petani.
Karena, hal tersebut akan mempermudah petani dalam pekerjaannya membudidayakan
tanaman. Diantara jenis-jenis bajak tersebut diantaranya yaitu terdapat bajak
singkal dan bajak
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui
definisi bajak atau alat pengolahan tanah
2. Mengetahui perbandingan bajak singkal
dan bajak
II.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Alat Pengolahan Tanah (Bajak)
Bajak merupakan
alat pertanian yang paling tua, telah dipergunakan sejak 6000 tahun SM di
Egypt. Pada awal mulanya bajak sepenuhnya ditarik oleh
tenaga manusia,
dengan bentuk yang sangat sederhana. Kemudian Thomas Jefferson merancang secara
istimewa dengan prinsip perhitungan matematika. Untuk pertama kalinya alat
pengolahan tanah ini dibuat dari kayu kemudian dari besi tuang sebagai bahan
utamanya, selanjutnya dibuat dari baja.
Penggunaan
sistem dua mata bajak (bottom) dimulau sejak tahun 1865, kemudian diikuti
dengan pemakaian tiga mata bajak dan seterusnya, tergantung pada besarnya daya
penarik yang digunakan. Banyak dijumpai berbagai bentuk rancangan bajak, hal
ini pada umumnya dimaksudkan untuk dapat memperoleh penyesuaian antara tujuan
pengolahan tanah dan peralatan yang dipergunakan.
Berdasarkan bentuk
dan kegunaannya, secara garis besar bajak dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:
a.
Bajak
singkal (mold board plow)
b.
Bajak
piringan (disk plow)
c.
Bajak
rotari atau bajak putar (rotary plow)
d.
Bajak
pahat (chisel plow)
e.
Bajak
tanah bawah (sub soil plow)
2.2
Perbandingan
Bajak Singkal dan Bajak Putar (Rotari)
a.
Pengertian
Bajak Singkal dan Bajak Putar (Rotari)
Bajak
singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis bajak singkal
inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah
mereka, dengan menggunakan tenaga ternak hela sapi atau kerbau, sebagai sumber
daya penariknya. Sedangkan bajak rotari adalah
bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar.Bajak ini terdiri dari
pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang padasuatu poros yang berputar
karena digerakan oleh suatu motor.
b.
Jenis-jenis
Bajak
Bajak
singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1)
Bajak
singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana
pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya
dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah
kanan
2)
Bajak
singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak
singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau
pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan.
Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat
diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan
ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki. Penggunaan bajak singkal dua arah
mempunyai beberapa kelebihan akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam
untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem
kontur dari hasil kerjanya tidak akan berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun
alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Namun
kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran
bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata
bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya.
Adapun
jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam yaitu sebagai
berikut:
1)
Tipe tarik dengan mesin
tambahan (pull auxiliary rotary engine)
2)
Tipe tarik dengan
penggerak PTO (pull power take off driven
rotary plow)
3)
Bajak rotari tipe kebun
berpenggerak sendiri (self propelled
garden type rotary plow)
Berdasarkan atas sistem pengambilan daya untuk
menggerakkan rotordan pisau dari bajak putar, jenis bajak putar secara garis
besar dibedakanmenjadi dua, yaitu:
1) Bajak putar dengan tenaga pemutar pisau
dari mesin tersendiri terpisah dari tenaga traktor sebagai sumber daya
penariknya (self propelled unit).
2) Bajak putar dengan tenaga pemutar pisau
dati pto traktor, yang sekaligus traktor tersebut sebagai sumber daya
penariknya (pto drives tractor).
c.
Bagian-bagian
Bajak
Bagian bajak singkal yang aktif untuk mengolah tanah
terdiri atas:
1)
Pisau
bajak (share) berfungsi untuk
memotong tanah secara horizontal. Oleh karenanya biasaya bajak ini terbuat dari
logam yang berbentuk tajam.
2)
Singkal
(moldboard) berfungsi untuk
mengangkat, menghancurkan dan membalik tanah yang telah dipotong oleh pisau
bajak. Karena bentuknya yanng melengkung, pada waktu bajak bergerak maju, tanah
yang telah terpotong akan terangkat ke atas kemudian akan dibalik dan dilempar
sesuai dengan arah pembalikan bajak.
3)
Penstabil
bajak (land side), berfungsi untuk
mempertahankan gerakan maju bajak agar tetap lurus. Dengan jalan menahan atau
mengimbangi gaya ke samping yang diterima oleh bajak singkal, pada waktu bajak
tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.Bagian penstabil bajak ini
akan selalu bergerak sejajar dan menempel pada dinding alur pembajakan.
Perlengkapan tambahanbajak singkal untuk
bagian-nagiannya, antara lain sebagai berikut :
1)
Roda
alur penstabil (furrow wheel),
berfungsi sebagai pembantu alas penstabil bajak dalam menjaga kestabilan
pembajakan.
2)
Roda
dukung (land wheel), berfungsi untuk
mengatur kedalaman pembajakan. Dengan alat ini diharapkan pengolahan tanah
dapat dilakukan dengan kedalaman yang relatif konstan.
3)
Kolter,
berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal. Dengan
alat ini diharapkan kerja pembalikan tanah akan lebih ringan. Kolter biasanya
dipasang di depan bajak dan terletak sedikit di atas mata bajak.
4)
Jointer,
berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan.
Alat ini bentuknya menyerupai bajak singkal namun dengan ukuran yang lebih
kecil. Dalam pemasangan umumnya berada di atas pisau bajak, ke arah tanah yang
belum dibajak dengan kedalaman kerja lebih kurang 5 cm. Dengan alat ini
rumput-rumput atau seresah sebelum dibalik, struktur akar sudah dirusak atau
dipotong, sehingga pada waktu tertimbun tanah tidak ada kemungkinan untuk
menembus tanah dan tumbuh kembali.
5)
Kerangka
(beam), seluruh bagian-bagian bajak
di atas pada penggunaannya dipasang pada kerangka yang kuat. Pada kerangka ini
pula terpasang titik penggandengan bajak. Pada titik-titik penggandengan ini
bajak dapat dirangkaikan dengan sumberdaya penariknya.
Adapun bagian-bagian bajak putar yaitu sebagai
berikut :
1)
Pisau,
berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanahdengan bajak putar
dilakukan. Pisau ini juga cukup baik untuk mencacahgulma maupun seresah, namun
tidak dapat menutupnya dengan tanahsecara baik seperti bila menggunakan bajak
singkal maupun bajakpiringan. Besar dan jumlah pisau disesuaikan dengan daya
penggerak dankeperluannya. Cara pemasangan pisau dalam hubungannya dengan
bentukpermukaan dan hasil pengolahan tanah dapat dilihat pada gambar.
2)
Poros
putar, berfungsi untuk memutar rotor-rotor bajak putar.
3)
Rotor,
berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar.
4)
Penutup
belakang (rear shield), berfungsi
membantu penghancuran tanah.
5)
Roda
dukung (land wheel), berfungsi untuk
mengatur kedalaman pengolahan tanah.
d.
Prinsip
Kerja Bajak
Prinsip kerja bajaksingkal yaitu ternak dipasang
pada rangkaian bajak untuk menarik bajak, dimana dikendalikan oleh petani.
Prinsip kerja bajak putaryaitu sebagai berikut :
1)
Pisau-pisau
dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan
dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat
bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali
pemotongan tergantung padakedalaman dan kecepatan maju.
2)
Gerakan
putaran rotor yang memutar pisau-pisau diakibatkan daya dari motor yang
diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut.
Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan
traktor tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai.
Untuk bajak putar ukuran besar yang digerakkan dengan traktor besar, biasanya
menggunakan universal joint.
III.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Bajak Singkal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar