BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogeae L.) VARIETAS DOMBA
(Laporan
Teknik Budidaya Tanaman)
Oleh
Kelompok 5
Tanti
Khoirunnisa (1614131084)
Ria Devita (1614131085)
Tia Nur Fitriani (1614131086)
Yuni Arda Br
Saragih (1614131087)
Ragil
Crysanti (1614131090)
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
A.
Kacang Tanah
Tanaman
kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari Amerika Selatan,
diperkirakan dikawasan sekitar Bolivia, Brasil dan Peru. Tanaman kacang tanah
telah dibudidayakan sejak tahun 1500 SM, terutama oleh orang Indian
di Amerika Selatan (Sumarno 1986).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L. (Rukmana, 2007)
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L. (Rukmana, 2007)
Kacang tanah
mempunyai dua tipe pertumbuhan yang berbeda yaitu tipe tegak dan menjalar.
Tipe tegak lebih disenangi oleh petani karena berumur genjah yaitu
100-120 hari dan saat panen lebih mudah. Sedangkan tipe menjalar berumur panjang
yaitu 5-6 bulan dan ginofornya menyebar menurut arah menyebarnya cabang
tanaman (Somaatmaja, 1990).
Kacang tanah
mempunyai susunan perakaran yang pertama adalah akar tunggang. Akar-akar
ini mempunyai akar cabang yang lurus dan berfungsi sebagai alat
penyerap hara. Seiring dengan meningkatnya umur tanaman, akar-akar tersebut
akan mati. Akar yang masih bertahan hidup akan menjadi akar yang permanen.
Pada akar-akar tersebut tumbuh bintil akar yang berisi Rhizhobium japanicum, dan beberapa jenis Rhizhobium lainnya. Bakteri ini dapat
mengikat nitrogen di udara yang digunakan untuk pertumbuhan kacang
tanah (Sumarno, 1986).
Kacang tanah
berdaun majemuk bersirip genap. Helaian daun terdiri dari empat
anak daun dengan tangkai daun agak memanjang (Adisarwanto, 2000).
Bunga berbentuk
kupu-kupu berwarna kekuningan dan bertangkai panjang yang tumbuh
dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya 3-6 minggu setelah tanam. Bunga
kacang tanah menyerbuk sendiri (self pollination) pada malam hari dan hanya
70%-75% yang membentuk bakal buah polong (ginofor). Bunga mekar bervariasi
tergantung pada varietasnya. Berat kacang tanah antara 25-40 gramper 100 biji
untuk ukuran kecil sedangkan biji ukuran besar lebih kurang 50 gram per
100 biji (Rukmana, 2007).
Kacang tanah
dapat tumbuh diberbagai macam tanah, terutama yang mempunyai adaptasi
yang baik. Struktur tanah yang remah dari tanah lapisan atas dapat
menyuburkan pertumbuhan dan mempemudah pembentukan polong. Kacang
tanah tumbuh dengan baik jika ditanam di lahan ringan (loamy sand, sandy,
atau clay) yang cukup
mengandung unsur hara (Ca, N, P, K). Tanaman ini menghendaki lahan yang
gembur agar perkembangan perakarannya berjalan baik. Ginofornya mudah masuk
ke dalam tanah untuk membentuk polong, dan pemanenannya mudah
(tidak banyak polong yang hilang atau tertinggal dalam tanah). pH tanah yang
baik antara 5,0-6,3. Pada tanah yang sangat asam efisiensi bakteri
dalam mengikat unsur N dari udara akan berkurang, sedangkan pada tanah yang
terlalu basa, unsur haranya kurang tersedia (Suprapto, 1993).
B.
Penentuan Lokasi Penanaman
Pemilihan lokasi penananaman dilakukan pada 6 September 2017 di Lapangan Terpadu. Kemudian setelah memilih lokasi untuk dapat ditanami maka dilakukan beberapa perlakuan
terhadap lahan yang masih banyak ditumbuhi tumbuhan liar serta gulma-gulma.
Pertama yaitu dengan mengukur lahan seluas
14 x 6 m2. Kemudian lahan dibagi menjadi 10 bagian
sesuai dengan jumlah kelompok yang telah dibagi. Sehingga luas lahan menjadi
2,5 x 2 m2 dengan jarak antar plot sebesar 1 m.
C.
Pengolahan Lahan
Lahan yang sudah terbagi menjadi 10 bagian, kemudian dilakukan pengolahan lahan. Karena lahan
tersebut masih ditumbuhi alang-alang dan rumput liar serta gulma lainnya,
maka tindakan yang dilakukan adalah membabat, mencangkul, membuang dan mencabuti gulma
serta alang-alang tersebut. Kemudian setelah
membersihkan lahan, dilakukan pencangkulan lahan, agar tanah
menjadi gembur. Kegiatan pengolahan lahan ini berlangsung selama beberapa hari
yaitu sejak 7 September 2017 sampai dengan 12 September 2017 hingga lahan siap untuk ditanami.
Setelah lahan dicangkul, kemudian tanah yang ada di lahan
diberikan pupuk kandang sebanyak 2 kg. Tujuannya adalah agar tanah menjadi
lebih subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman. Kemudian, tanah didiamkan
beberapa hari agar tanah dan pupuk kandang dapat menyatu dan dapat dilakukan penanaman.
D.
Penanaman
Penanaman kacang tanah dilakukan pada 27 September 2017
dengan menggunakan benih yang berasal dari biji kacang tanah
yang harus dikeluarkan
terlebih dahulu dari dalam polong. Benih yang ditanam yaitu benih kacang
tanah dari varietas domba. Dalam
penanaman kacang tanah, total populasi yang ditanam sebanyak ±50
populasi dalam satu lahan dengan jarak tanam 40 x 25 cm. Pada jarak tanam tersebut, jarak pada tanaman
paling pinggir lahan hanya berjarak setengah jarak dari jarak tanam saja yaitu
20 x 12,5 cm. Dalam setiap lubang dimasukkan dua benih kacang tanah.
E.
Perawatan
Setalah dilakukan penanaman, adapun perawatan yang dilakukan
dalam budidaya kacang tanah adalah dengan menyirami lahan setiap hari. Agar kebutuhan air tanaman terpenuhi. Kelomok kami melakukan penyiraman setiap hari sampai umur tanaman sekitar ±2 bulan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Untuk penyiraman selanjutnya intensitas
penyiraman sudah tidak terlalu sering.
Grafik 1. Banyaknya Penyiraman Dilakukan pada Setiap Minggu
Kemudian
perawatan lainnya adalah dengan mencabuti gulma yang berupa gulma teki dan rumput karena gulma ini mengganggu tanaman kacang tanah yang
tumbuh karena dapat menyebabkan
kompetisi dalam penyerapan unsur hara dan air
yang seharusnya diserap oleh tanaman kacang tanah. Pada minggu ke-2 sampai minggu ke-5, intensitas
penyiangan cukup besar(sering) dikarenakan masih tersedia banyak hara dan umur
tanaman masih muda serta ukuranya belum bisa menekan pertumbuhan gulma. Pada 25
Oktober 2017, lahan atau sela tanaman kacang tanah di tutupi dengan jerami atau
bekas tanaman kering sebagai mulsa untuk menekan pertumbuhan gulma. Hal
tersebut berdampak positif bagi tanaman kaang tanah dan menekan pertumbuhan
gulma dan penyiangan sudah tidak terlalu sering dilakukan. Selain penyiangan
dan penyiraman, dilakukan juga penyemprotan insektisida pada awal pertanaman,
yaitu sekitar satu bulan setelah tanam.
Grafik 2. Banyaknya Penyiangan Gulma Dilakukan pada Setiap Minggu
F.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tinggi tanaman dan jumlah daun serta kelangsungan hidup tanaman. Pengamatan dilakukan dengan cara
menghitung tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kacang tanah secara berkala
yaitu seminggu sekali selama kurang lebih satu bulan.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu,
yaitu pada 18 dan
20 Oktober 2017 dilakukan pendandaan sampel
pada tanaman kacang tanah. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara pengundian, lalu ditentukan
lima tanaman kacang tanah sebagai sampel yang nantinya akan diamati. Kemudian
sampel ditandai dengan menggunakan kertas yang menandakan sampel satu sampai lima yang dimasukkan
ke dalam plastik dan diikatkan pada setiap sampel.
Pada 21 Oktober, hampir seluruh tanaman kacang sudah
berbunga. Bunga pada tanaman kacang tanah berwarna kuning jingga. Pada
25 Oktober 2017 dilakukan pengamatan untuk pertama kalinya pada
tanaman kacang. Pengamatan yang dilakukan adalah dengan mengukur
tinggi tanaman dan jumlah daun serta jumlah bunga yang tumbuh. Setelah
dilakukan pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 1. Pengamatan Pertumbuhan Kacang
Tanah
Sampel
|
Keterangan
|
Pengukuran
|
||||
25 Okt (25 hari )
|
3 Nov (37
hari)
|
10 Nov (45
hari)
|
20 Nov
(55 hari)
|
24 Nov (59
hari)
|
||
1
|
Tinggi (cm)
|
19
|
25
|
38
|
61
|
72
|
Jumlah daun (helai)
|
76
|
79
|
80
|
83
|
86
|
|
Bunga
|
21
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
Tinggi (cm)
|
22
|
25
|
35
|
58
|
66
|
Jumlah daun (helai)
|
66
|
68
|
70
|
73
|
76
|
|
|
Bunga
|
24
|
|
|
|
|
3
|
Tinggi (cm)
|
28
|
31
|
40
|
68
|
74
|
Jumlah daun (helai)
|
70
|
75
|
79
|
82
|
85
|
|
Bunga
|
28
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
4
|
Tinggi (cm)
|
23
|
28
|
40
|
63
|
70
|
Jumlah daun (helai)
|
49
|
56
|
58
|
62
|
64
|
|
Bunga
|
12
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
5
|
Tinggi (cm)
|
22
|
30
|
43
|
60
|
68
|
Jumlah daun (helai)
|
58
|
60
|
62
|
64
|
66
|
|
Bunga
|
18
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Dari hasil pengamatan didapatkan
beberapa data sebagai berikut:
G.
Pemupukan
Dalam budidaya kacang tanah diperlukan tindakan pemupukan
agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan maksimal dan untuk meningkatkan
produksi kacang tanah yang nantinya akan dihasilkan. Pemupukan kacang tanah
menggunakan pupuk Urea, SP36, dan KCl. Adapun takaran yang yang diberikan
dalam satu lahan seluas 2,5x2 m2 adalah Urea sebanyak 50 gram, SP36
sebanyak 75 gram, dan KCl sebanyak 50 gram. Dalam proses pemupukan takaran untuk
pupuk urea yang diberikan adalah setengah dari takaran yang telah ditentukan.
Artinya dalam proses pemupukan ini urea yang diberikan hanya 25 gram saja.
Sedangkan untuk SP36 dan KCl satu takaran penuh.
Pemupukan pertama dilakukan dengan cara
mencampurkan ketiga jenis pupuk tersebut agar semuanya tercampur merata dan
agar proses pemupukan dapat lebih mudah dan efisien. Pemupukan dilakukan dengan
cara membuat garis
dan mengeduk tanah dekat tanaman kacang
pada setiap barisan tanaman.
Setelah itu, pupuk ditaburkan dalam garis tersebut dan kemudian pupuk
yang telah ditaburkan ditutup kembali dengan tanah. Kegiatan pemupukan ini
dilakukan saat tanaman
berumur 16 hari yaitu pada 12
Oktober 2017.
Kemudian pada 1 November 2017 dilakukan pemupukan kedua
dengan menggunakan setengah
dosis pupuk urea yang masih tersisa dari
proses pemupukan yang pertama. Tujuannya adalah agar polong yang dihasilkan
nantinya bagus dan nitrogen
dalam tanah tetap tersedia. Hal tersebut disebabkan oleh sifat nitrogen yang
mudah hilang dan terurai menjadi unsur pembentuknya.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan
Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Rukmana. 2007.
Budidaya Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Somaatmadja. 1990. Kacang
Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumarno. 1986. Teknik
Budidaya Kacang Tanah. Penerbit Sinar Baru, Bandung.
Suprapto. 1993. Bertanam
Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
LAMPIRAN
Pembagian Lahan 10 Plot 6 Sep 17 Pengolahan Lahan 9 Sep 17
Pengolahan Lahan 12 Sep 17 Lahan Siap Tanam 20 Sep
17
Penanaman Benih 27 Sep 17 Tanaman Tumbuh 100% 3 Okt
17
Penyiraman Tanaman 5 Okt 17 Penyiangan
Gulma 5 Okt 17
Tanaman Umur 2 Minggu (10 Okt 17) Tanaman
Umur 1 Bulan (26 Okt 17)
Tanaman Umur 1,5 Bulan (10 Nov 17) Tanaman
Umur 2 Bulan (25 Nov 17)
Penandaan 5 Sampel (20 Okt 17)
Tanaman >50% Berbunga (20 Okt 17)
Pengamatan Tinggi Batang Tanaman Pengamatan
Jumlah Daun Tanaman
Pengamatan Jumlah Bunga Tanaman Tanaman
yang Dicabut 29 Nov 17
Biji Dan Polong Kacang Tanah Tanaman
yang Sudah Dicabut
Tanaman Terserang Kepik Pengisap Pucuk Tanaman
Terserang Hama
Tanaman Terserang Kepik Pengisap Pucuk Tanaman
Terserang Hama
Tanaman Terserang Gulma Teki-Tekian Tanaman
Terserang Gulma Rumput